“Pikirkan tentang konten anda dengan hati-hati dan entah anda menyediakan jasa finansial tanpa lisensi seperti, saran produk-produk finansial atau pengaturan keuangan,” tulis ASIC. “Jika anda berada di dalam jasa bisnis dan finansial, anda harus mengantongi lisensi AFS (Australian Financial Services).”
Istilah `financial influencer' atau `finfluencer biasanya untuk beberapa individu pembuat konten (content creator) di media sosial yang isi kontennya berisi seputar masalah finansial seperti produk-produk finansial, pengelolaan keuangan, dan investasi yang menjanjikan. Walaupun banyak sekali yang menjadi 'finfluencer, tetapi hanya sedikit yang mengantongi lisensi jasa finansial.
Australia terkenal banyak sekali finfluencer, dan mereka membuat konten media sosial tanpa mengantongi lisensi. Tetapi, di 2022 hal itu sudah tidak diperbolehkan lagi. Bisnis apapun yang menyediakan jasa finansial, harus mengantongi lisensi seperti yang diumumkan ASIC (Australian Securities and Investments Comission)
Hal ini dimungkinkan untuk orang-orang tidak sembarangan memberikan pengetahuan investasi tanpa ada dasar dan jaminan dari pihak-pihak berwenang.
Bahkan seorang finfluencer Australia, Tyson Scholz, dengan 22.500 pengikut sedang menjalani persidangan karena dituntut oleh ASIC. Finfluencer ini menggelar pelatihan dan seminar tentang trading sekuritas tanpa lisensi yang dipromosikan melalui akun Instagram dan Twitter. Tyson berpotensi mendekam lima tahun dipenjara.
Bagaimana dengan Indonesia? "WAH MURAH BANGET" "CUAN CUAN CUAN"
Tags:
#bisnis #keuangan #finansial #jasakeuangan #influencer #financialservices #money #finfluencer #financial #financialinfluencer #finance #business #smallbusiness #financialfreedom #financialadvisor #supportsmallbusiness #businessowner #bisnisonline #peluangusaha #peluangbisnis
#likeforlikes #fyp #followforfollow #dnapro #binomo #binaryoption
Tidak ada komentar:
Tulis komentar