Varian virus korona B16172 atau disebut juga varian Delta (sebelumnya varian India) masuk dalam daftar variant of concern atau daftar varian virus korona yang perlu diwaspadai oleh organisasi kesehatan dunia atau WHO. Disebutkan bahwa varian ini juga telah menyebar dibeberapa wilayah di Indonesia. Direktur pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan ada 32 kasus infeksi virus korona varian B16172 di Indonesia.
Menurut laporan wilayah yang terdeteksi adanya kasus varian virus Corona delta adalah DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan. Dilansir dari webmd varian B16172 atau varian Delta telah menyebar di 62 negara.
Beberapa peneliti menduga bahwa varian ini berkontribusi para gelombang besar kasus virus Corona di India. Varian Delta memiliki beberapa mutasi yang tampaknya memberikan keunggulan dibandingkan string lainnya. Kemampuan yang penting untuk diperhatikan adalah mereka mampu bermutasi dan dapat membuat virus lebih mudah menular yang juga akan menjadikannya varian yang paling berbahaya.
Satu studi menunjukkan varian Delta mungkin hingga 50% lebih menular daripada varian B117 Inggris atau Alfa. Ahli epidemiologi Imperial college London sekaligus salah satu penasihat utama pandemi pemerintah Inggris Neil Fergusson menyampaikan bahwa varian Delta 60% lebih mudah menular daripada Alfa yang merupakan jenisnya sendiri.
Selain itu ia menambahkan bahwa varian Delta lebih menular daripada jenis asli virus korona yang muncul di Cina pada akhir 2019. Pada intinya adalah jika penelitian pendahuluan akurat, varian Delta akan segera menjadi strain covid-19 paling dominan di dunia, menyebabkan wabah cepat menyebar di negara-negara tanpa tingkat vaksinasi yang tinggi. Menurut public health England data awal menunjukkan bahwa Delta lebih cenderung menyebabkan rawat inap daripada Alfa.
Sementara itu, selama sepekan terakhir lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur meningkat drastis usai libur Lebaran Idul Fitri 2021. Ahli menilai ada beberapa penyebab yang memicu peningkatan kasus penularan virus corona. Per hari Minggu (6/6/2021), ada 25 kasus pasien baru yang positif Covid-19, kemudian 2 pasien Covid-19 meninggal dunia dan 17 orang dinyatakan suspek corona.
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19, Minggu (6/6/2021), kasus kumulatif Covid-19 di Bangkalan, tercatat ada sebanyak 1.779 orang. Sebanyak 1.520 pasien dinyatakan pulih, 180 orang dinyatakan meninggal dunia dan sebanyak 79 pasien masih menjalani perawatan. Dengan kondisi tersebut, pemerintah mengkhawatirkan adanya lonjakan kasus Covid-19 di Madura yang dapat berpotensi menyebar ke wilayah sekitar lainnya, termasuk kota Surabaya.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 dan menekan laju penyebaran angka kasus virus corona di Kota Pahlawan, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya memberlakukan penyekatan di cek point pintu Jembatan Suramadu sisi Surabaya.
Tidak ada komentar:
Tulis komentar