Pada tahun 80-an dan 90-an TVRI tidak diperbolehkan menayangkan iklan dan dibiayai penuh oleh negara, dan TV swasta lah yang menghadirkan iklan di jeda tayangan atau bahkan memotong acara yg sedang berlangsung. Nah ini biasanya dimanfaatkan penonton untuk jeda ke kamar mandi atau sekedar mengambil minuman dan cemilan. Saking seringnya siaran nya dipotong iklan, RCTI diplesetkan menjadi Ramai Ceritanya Tiba - Tiba Iklan.
Kita Fast Forward loncat ke era 30 tahun setelahnya. Sebenarnya kita orang Indonesia terkenal malas menonton iklan, ini terbukti dengan harga share iklan ke konten kreator di youtube yang dibawah 1 dolar per 1000 kali tampil. Itupun kalau diingat jamannya Forum kaskus, sang pemilik website meminta para kaskuser untuk meng klik iklan agar membantu membayar biaya server mereka.
Dan ini pun jarang sekali dilakukan oleh kaskuser, karena kita menganggap website itu GRATIS. Sampai suatu saat kaskus ditegur oleh google ads karena melakukan "false encouragement" menyuruh orang meng klik iklannya. Jadi jika iklan yg digenerate oleh pemirsa yang dianggap "Palsu" maka perusahaan penyedia jasa iklan akan merasa bersalah ke pemasang iklannya, karena akan berakibat pada menurunnya konversi dari iklan ke closing penjualan barang yang diiklankan. Google ads takut layanan mereka akan ditinggalkan pengiklan !
Kehebohan Vtube di 2020 mungkin disebabkan oleh kegiatan haram "penonton iklan bayaran" yang sebenarnya sudah lama di sadari para penggiat Digital Advertisement, seperti pengguna Facebook Ads yang sudah penah saya bahas di sini : https://www.kasirpulsa.com/2021/03/ini-lhoo-yang-salah-dari-vtube-melalui.html . Target pasar harus tepat ke mereka yang akan potensial melakukan closing pembelian barang yang di iklankan. Vtube dengan entengnya mengatakan sudah menyediakan 17 juta calon pembeli yang ANTI SKIP IKLAN. Ya iyalah gak bakalan di skip karena di mata mereka para Vtubers , menonton iklan adalah mengumpulkan VP yang kemudian dijual-belikan ke sesama member.
Padahal kalau ditelusuri semenjak VTUBE dihentikan oleh SWI (satgas Waspada Investasi) dan Kominfo, mereka berusaha menghilangkan kesan adanya skema piramida - ponzi di vtube dengan menggaungkan akan adanya VTUBE versi 3.0 !
Melalui kanal My Future Business School , para leader sudah dengan terbuka menjelaskan akan adanya perubahan Vtube mengikuti anjuran pemerintah, dimana tidak boleh melakukan bisnis serupa ponzi. Sehingga yang kini di gaungkan adalah mengajak para UMKM untuk bergabung menjadi pengiklan pada VTube. Dengan testimoni yang saya anggap kurang tepat, para leader menjelaskan dalam beberapa kali pertemuan live yotube tentang marketing plan nya Vtube Ads. Bisa dilihat pada gambar diatas, dimana jika mengiklan di vtube berupa banner ads akan dihargai 14 rupiah per view. Sedangkan untuk iklan video ads dapat dihitung sendiri dari tabel sebelumnya.
Lalu VP atau view poin yang selama ini berharga 1 dolar amerika bagaimana? Ya karena tidak boleh di perjual-belikan sesama member, maka VP hanya bisa ditukarkan sebagai paket ADS / Periklanan. Jadi para VTuber yang punya VP banyak, disarankan untuk mencari UMKM di sekitarnya, dan menjual VP mereka ke para pemilik UMKM, selanjutnya akan di berikan paket-paket iklan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Entah ini berhasil atau tidak nanti saja kita lihat saat aplikasi vtube ads sudah berjalan, sebab sesuai pengalaman di dunia ADS, target bayaran itu adalah nonsense !
Di sisi pemain vtube yang hanya bertujuan mengejar VP, maka akan sedikit mengalami ketimpangan jika dibandingkan jaman kejayaan - berjualan vp melalui Exchange Counter. Kenapa? Jika kita anggap pemain baru dengan 0,3 VP per misi (10 iklan yg ditonton dalam 1 hari) , jika 1 VP sesuai marketing plan paling dasar 14 rupiah per view, maka hitungan jika vtube membagi 50% ke pemain vtube akan menjadi seperti ini :
10 view iklan = pengiklan membayar 140 rupiah ke Vtube
Vtuber mendapatkan upah 0,3 VP = 140 rupiah x 50 % (asumsi)
Jadi 1 VP = 233,33 rupiah
Jiahhh ... 30 hari kan dapat 9 VP, cuman dihargai sekitar 2100 perak coyy..., buat beli kuota internet pun masih jauhhhhh. Itupun dari penjelasan pak Wilbert ada asumsi 1 VP = 14000, bagaimana kalau ternyata 1 VP = 1 Rupiah ?
Jadi sepertinya sudah jelas marketing plan dari Vtube Ads akan mengubur Vtube itu sendiri, dan sesuai janjinya manajemen dimana akan launching di awal maret (padahal ini udah tanggal 9), kemungkinan besar pada tanggal setelah nyepi 2021 akan sangat ramai Vtube di perbincangkan. Kenapa? Tau sendiri kan yang dulu-dulu.....hehehehe
Tidak ada komentar:
Tulis komentar