Pernahkah anda berada pada posisi seperti ini : sebagai pengusaha yang baru memulai, anda sepertinya tidak akan pernah diberi kesempatan merasa benar, setidaknya akan diberikan kontradiksi yang saling menyalahkan antar satu artikel di majalah investasi dengan sebuah tulisan iklan di media sosial yang mengajak seminar dan berhasil menawarkan produk buku + video motivasi bisnis seharga jutaan rupiah. Fenomena ini saya liat selalu hadir di berbagai segi kehidupan dengan pola berulang dan hanya berubah format medianya saja. Seberapa seringkah anda melihat pola gambar seperti dibawah ini?
Di-era 80-90an format jualan motivator berkedok jualan cara cepat kaya sepenuhnya melalui media cetak berupa koran dan majalah bisnis melalui artikel-artikel cara berbisnis. Bahkan kalau pembaca seumuran penulis maka ada majalah mistis dan kriminal yang menjual cara ini itu untuk cepat kaya, enteng jodoh, kuat bercinta dan sebagainya. Tak menyangka ketika beberapa bulan lalu sewaktu melakukan servis kendaraan saya menemukan juga majalah sejenis yang mana pola berita, artikel maupun iklannya membuat ketawa karena masih adda yang setia melakukannya. Tapi ya karena menunggu servis itu membosankan dan hasilnya majalah yang disediakan habis diburu para pemilik kendaraan. Cukup menghibur tapi saya berpikir pasti dari 100 orang pembaca pasti ada saja 10 orang yang tertarik dan menelpon ke nomer iklan obat kuat yang tertera.
Di era 2000an tentu saja dunia sangat dimeriahkan dengan penetrasi internet yang semakin mudah didapatkan aksesnya dimana-mana. Begitu pula para penjual trik bisnis dari mulai jual beli properti tanpa "uang", Bisnis tanpa modal, MLM-ponzi dan sebagainya banyak mengisi email pada folder "SPAM" . Ya karena benar saja penipuan mereka ini lebih massive dalam artian menimbulkan suatu harapan baru melalui media baru yang bernama internet. Salah satu yang fenomenal adalah bapak pada gambar diatas yang gak akan saya sebut namanya agar tidak terindeks google. Jadi pemikiran saya, semua orang yang rajin berselancar internet pada jaman sebelum facebook dan youtube muncul maka gambar bapak tadi akan selalu menghiasi iklan pada website manapun. Entah kenapa saya merasakan aura yang aneh pada wajah bapak ini, mungkinkah wajah bapak ini adalah editan ? Karena saya seperti mengenal dengan baik wajah itu. Akan tetapi saya beruntung tidak berhasil di hipnotis untuk membeli produk buku bisnis (padahal pdf lhoo) yang akhirnya banyak disebarkan secara gratis oleh yang merasa tertipu.
Entah kenapa saat Facebook dan Youtube mulai membanjiri saluran internet pada gawai smartphone, bapak yang tadi saya ceritakan sepertinya tenggelam. Entah apakah ber evolusi ke model yang lebih up-to-date mungkin ? Yang pasti terjadi pergeseran penetrasi internet ke format media sosial, micro blogging dan video platform. Dan yang menjadi penggiat yang paling ulung, saya tidak akan sebut tapi yah pokoknya kalian pasti tau dengan hanya melihat buku diatas. Followernya makin banyak dan rajin sekali melakukan mentoring dan seminar yang dibarengi dengan menjamurnya pengusaha dadakan yang semakin mudah menjadikan orang melabelkan dirinya "pengusaha online". Akan tetapi ketika pola-pola itu masih serupa, maka orang yang terbiasa berpikir kritis dan senang menganalisa pasti mengalami de-ja-vu moment. Ya saya pun mengalami beberapa kali moment ini, yaitu ketika teman-teman saya di facebook sepertinya memuji-muji si penjual seminar tadi seperti super star, akan tetapi beberapa tahun kemudian seperti tidak lagi menjadi fans beratnya. Nah perasaan ini muncul : Dulu kayaknya kenal wajahnya 10 tahun yang lalu...siapa yaa ?
Kemudian ketika youtube merajai hiburan semua orang di akhir dekade 2010-an, ada sebuah fenomena lainnya yang muncul di suggested video yaitu cara mudah melakukan impor dari tiongkok. Dapat ditebaklah polanya karena beberapa teman sampai tertarik dan mengikuti seminar menjadi musuh pengusaha manufaktur dalam negeri dengan menginvestasikan dana untuk menjadi importir. Entah kenapa saya selalu sangsi terhadap pola bisnis yang terkesan begitu mudah tanpa harus susah-susah memulai dari awal. Dan ini terbukti saja dengan nyata, teman saya ini mengeluh impor barangnya kualitas KW 10 dan jauh lebih mahal dari harga di toko online terkemuka dan ujungnya dia merelakan duit puluhan juta melayang. Gila apa? Coba kamu kehilangannya jaman pandemi gini pasti deh nangis-nangis tuhh...
Sepertinya kebanyakan orang di negara kita ini cenderung pelupa, dan orang seperti saya yang memiliki ingatan lumayan diberkati tuhan (walau sering baper saat memori menyedihkan terlintas di kepala) sangat sedikit jumlahnya. Nah kenyataan inilah menyebabkan pola yang sama akan bermunculan terus berulang dan ber-evolusi, mencari jiwa-jiwa yang galau yang ingin dengan mudah mencari harta-posisi-kedamaian batin dan sebagainya. Apapun itu ketika anda masih mudah menerima iklan "Cara ini dan Trik itu dengan Mudah" maka dapat dipastikan anda menjadi TARGET PRODUK mereka.
Kapan anda menjadi pengusaha yang benar-benar mencari target produk anda sendiri ?
Tidak ada komentar:
Tulis komentar