Berjibun - berderet - dan sudah menjadi ladang usaha yang empuk, itulah iklan seminar ber "iklan" lewat facebook ads, layanan beriklan yang sangat mudah bagi para pengusaha diseluruh dunia. Ya pengusaha yang model mencoba-coba merubah strategi dan galau karena belum ketemu pola yang pas, akan menjadi target yang gurih bagi para penjual seminar ini.
Penulis merupakan salah satu dari jutaan pengusaha di Indonesia yang menggunakan jasa facebook ads untuk meningkatkan sales dari usaha jualan yang dilakukan. Lalu kenapa saya tidak pernah suka dengan produk seminar "cara marketing facebook" ? Lihatlah 2 kasus dibawah ini :
Awal saya berkenalan dengan facebook ads adalah di tahun 2014 dimana dikompori postingan seorang teman yang merupakan penjual online, dan saya jadi gerah juga ingin mencoba meningkatkan sale produk IT saya. Dan benar saja dengan mengiklan dengan budget sebanyak katakanlah 1 juta maka omset yang didapai minimal 3 juta. Memang saat itu marketnya belum se-ramai sekarang dan facebook sangat bagus dalam mencari pasar dan calon konsumen yang tepat untuk produk saya.
Beberapa tahun kemudian teman saya di pulau dewata menjual produk fashion di halaman facebooknya dan saya tertarik untuk membelinya. Ketika itu saya berdiskusi mengenai cara markettingnya, dan mengejutkan sekali dia melakukan jualan secara organik , yang artinya tanpa bantuan fb ads pada facebook maupun instagram. Mencengangkan dan membuat saya pusing tujuh keliling kenapa dia laris dan enggagementnya sampai ke akun turunan ke-3, maksudnya teman dari teman yang like statusnya itu sampai bisa membaca postingannya. Saya protes dong ke facebook, tapi saat itu saya pasrah aja dan menyalahkan diri sendiri mungkin targeting, setting dan apapun yang saya lakukan di facebook ads pasti ada salah ! Wong sales nya anjlok kok setelah ditahun ke 3. Apakah saya harus nyerah dan ikut seminar bertajuk "Cara kaya lewat Faceook Ads " ?
Kebetulan sekali selang beberapa waktu saya mendapatkan kesempatan "ditawari" untuk berbicara dengan marketing asli dari facebook singapore, jadi saya diminta meluangkan waktu untuk berkonsultasi. Dan pertanyaan pertama yang saya ajukan, dengan naifnya pula, apakah facebook ada hubungan dengan seminar fb ads dengan nama si A , B , C ? Dan tau gak jawabannya dari orang marketing berlogat india itu ? " We are not related with any seminars or facebook ads training, you just need to read help and follow the rules. I will help you anytime " . Jeng jengg.....
Jadi menurut dia facebook merupakan jembatan yang akan selalu mengikuti keinginan dan keluhan dari para pemilik produk dengan update-update tertentu. Saya juga disarankan untuk bulan ini promo yang tepat adalah format video 15 detik dan bermacam strategi penggunaan budget yang tepat agar memiliki nilai ekonomis. Salah satu yang sangat di haramkan oleh facebook adalah : Tidak ada shortcut atau tweak untuk menjual lebih laku ! Semuanya mengikuti apa kata para programmer facebook yang hampir tiap minggu melakukan upgrade terhadap platform mereka.
Pada masa pandemi 2020 ini memang peminat produk IT sangatlah menurun, mungkin karena daya beli masyarakat yang turun , terpaksa saya memutuskan untuk menyudahi beriklan lewat FB ADS yang berbayar ini. Selain karena omset yang tak menutupi biaya iklan juga ada satu hal yaitu mulai diterapkannya pajak oleh pemerintah. Ya ini sih demi pembangunan tapi daripada membebani keuangan yang semakin menipis mau tidak mau harus kembali ke cara yang dilakukan teman saya di bali : Menggunakan postingan Facebook + Instagram organik.
Dan..... saya akan tetap menghindari menghadiri Seminar Facebook Ads karena mereka itu hanya penjual mimpi. Padahal kuncinya baca HELP dan ikuti apa yang diinginkan oleh programmer facebook. Kalau perlu minta bantuan untuk berbicara dengan sales marketing yang merupakan orang yang benar-benar bekerja untuk facebook. Bukan pencari uang melalui seminar !
Tidak ada komentar:
Tulis komentar